Sukses Menghafal Al-Qur’an ala Sang “Turjumanul Qur’an”

Betapa banyak orangtua yang mendambakan anaknya dapat menghafal al-Qur’an. Pun banyak orang beragam usia sangat ingin bisa menghafalkannya.

Bahkan seorang Profesor pernah berujar, “Saya menyesal mengapa dulu tidak menghafalkan seluruh isi al-Qur’an”. Demikianlah mulianya al-Qur’an hingga akan menjadi penyesalan bagi mereka yang tidak menghafalkan.

Namun, menghafal seperti apa yang baik, dan bagaimana cara terbaik menghafal al-Qur’an?

Mari kita belajar dari sahabat Nabi; Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang bergelar “Turjumanul Qur’an” (Penerjemah al-Qur’an).

Ibnu Mas’ud berkata, “Sebaik-baik penafsir al-Qur’an adalah Ibnu Abbas. Andaikan usianya seperti kita maka tidak ada orang yang ilmunya setingkat beliau.” (Al-Itqan, 2:493).

Lantas bagaimana kiat sukses menghafal al-Qur’an menurut sang “Turjumanul Qur’an”? Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

نحن نحفظ في اليوم خمس آيات و لا نجاوزهن حتي نعلم تفسيرهن
فسيأتي أقوام يحفظون القرآن كله لا يعملون به يقيمون حروفه و لا يقيمون حدوده

“Kami menghafalkan Al Qur’an dalam sehari sebanyak lima ayat dan kami tidaklah menambah lebih dari itu sampai kami menguasai tafsir ayat-ayat tersebut.
Sungguh akan datang kaum dimana mereka menghafalkan Al Qur’an seluruhnya, namun mereka tidak mengamalkannya. Mereka begitu mantap menguasai huruf-hurufnya, namun mereka tidak memahami aturan-aturan dalam Al Qur’an.”

Perkataan Ibnu ‘Abbas di atas menggambarkan beberapa kiat dalam menghafal al-Qur’an:

  1. Hafalkan sedikit demi sedikit kadar 5 ayat (sesuai kemampuan, pen)
  2. Membaca tafsir atas ayat-ayat yang tengah dihafal.
  3. Mentadabburinya dan mengambil faidah untuk diamalkan.
  4. Fokus pada hukum bacaan dan kandungan maknanya.

Inilah rahasia sukses menghafal al-Qur’an ala sang “Turjumanul Qur’an”. Mari kita mulai hari ini menghafal al-Qur’an atau murojaah sedikit demi sedikit dan dilengkapi dengan pemahaman yang baik akan isinya. Moga dengan cara demikian kita mampu menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan.

Ditulis oleh: Abu Musa, Agus Fadilla Sandi